Transformasi Pertanian di Jembrana: Dari Tadah Hujan ke Hasil Maksimal
Aiptu I Gustu Ngurah Rai Antanegara, seorang anggota polisi yang berdedikasi, aktif membina para petani di Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Jembrana, Bali. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan dan menerapkan sistem pertanian modern yang dapat memaksimalkan hasil panen. Upaya ini merupakan bagian dari program pembinaan untuk meningkatkan nilai perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian.
Perjalanan Pengabdian Sejak 2009
Pengabdian Aiptu Ngurah Rai dalam dunia pertanian telah dimulai sejak tahun 2009. Awal mula keterlibatannya adalah untuk mengawal distribusi pupuk bersubsidi dari pemerintah agar tepat sasaran kepada petani. Tantangan utama yang dihadapi adalah kondisi lahan persawahan di daerahnya yang merupakan sawah tadah hujan dan tidak memiliki sumber pengairan dari sungai, mengandalkan sumur bor yang telah ada sejak tahun 1970-an.
Solusi Cerdas Atasi Masalah Pengairan dan Irigasi
Menyadari masalah krusial berupa ketersediaan air, Aiptu Ngurah Rai turun tangan dengan mengelola organisasi Subak, yaitu lembaga tradisional Bali yang mengatur sistem pengairan sawah. Langkah konkret yang dilakukan adalah dengan membuat jadwal pembagian air yang adil dari sumur bor untuk seluruh anggota. Tidak berhenti di situ, ia juga memfasilitasi para petani untuk mendapatkan solar bersubsidi sebagai bahan bakar generator yang menjalankan sumur bor tersebut, memastikan proses irigasi dapat berjalan lancar.
Artikel Terkait
Pentingnya Direktorat Jenderal Pesantren: Penguatan Peran Strategis Menuju Indonesia Emas 2045
Bareskrim Polri Beri Asistensi Penuh Kasus Begal Repan (16) Warga Baduy Dalam
Wisata Sejarah Kemensos ke Monumen Palagan Lengkong Libatkan 300 Pelajar
Putusan MK Batasi Masa Hak Atas Tanah di IKN Maksimal 35 Tahun, Ini Rinciannya