Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka dari Pemerintah
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta menyatakan bahwa siswa SMA Negeri 72 sudah diizinkan untuk kembali mengikuti pembelajaran tatap muka jika mereka bersedia. Keputusan ini diserahkan kepada Dinas Pendidikan setempat setelah sebelumnya proses belajar diminta untuk dilakukan secara daring.
Menurut pernyataannya, sebagian siswa justru menginginkan untuk belajar secara langsung. Proses belajar mengajar tatap muka dapat kembali diadakan karena seluruh data dan barang bukti terkait insiden ledakan telah ditangani secara tuntas oleh kepolisian.
Dampak Ledakan dan Kondisi Korban
Insiden ledakan di sekolah ini terjadi pada hari Jumat lalu, bertepatan dengan saat para siswa sedang melaksanakan Salat Jumat. Berdasarkan data terbaru, tercatat sebanyak 32 korban ledakan masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit yang berbeda, yaitu RSI Cempaka Putih, RS Yarsi, dan RS Polri. Sebagian besar dari korban mengalami gangguan pada pendengaran akibat dari ledakan tersebut.
Artikel Terkait
Premanisme Tersandung: 348 Tersangka Diamankan Polda Metro Jaya Sepanjang 2025
Polda Metro Jaya Catat Penurunan Kasus, Struktur Penanganan Perempuan dan Anak Bakal Dirombak
Cuaca Ekstrem Hambat Pencarian Pendaki Muda yang Hilang di Gunung Slamet
Restorative Justice Tuntaskan Lebih dari 2.000 Perkara di Tahun 2025