Ia menegaskan bahwa dalam kondisi darurat, rumah sakit seharusnya memprioritaskan penanganan medis tanpa mempersoalkan administrasi terlebih dahulu.
Nasib Masyarakat Adat tanpa KTP dan BPJS
Irma juga menyoroti kondisi khusus masyarakat adat seperti Repan yang memang tidak memiliki KTP apalagi kartu BPJS. Menurutnya, penolakan ini mencerminkan kurangnya empati dari pihak rumah sakit.
"Rumah sakitnya aja yang tidak punya empati," ucapnya.
Kronologi Penyerangan dan Penyitaan Barang
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara Polsek Cempaka Putih, kejadian begal ini menimpa Repan saat ia berjalan seorang diri. Empat orang tak dikenal yang mengendarai dua sepeda motor tiba-tiba menghampirinya.
Para pelaku begal kemudian merampas 10 botol madu yang dijual Repan, disertai ponsel dan uang tunai sebesar Rp 3 juta. Korban sempat melawan, namun salah satu pelaku membacok lengannya menggunakan celurit.
Hingga saat ini, polisi masih memburu para pelaku kejahatan ini. Identitas rumah sakit yang menolak menangani Repan juga belum diungkap ke publik.
Artikel Terkait
Kecelakaan Maut di Perlintasan Kereta Prambanan Tewaskan 3 Orang, Ini Kronologinya
Polisi Tangkap 3 Pelaku Pembunuhan AN di Bojonggede Bogor Kurang dari 24 Jam
KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid Tersangka dalam OTT, Ini Faktanya
Mudik Gratis Jateng 2026: Kuota Terbatas, Segera Daftar Sebelum Kehabisan!