Angka "3" menandakan ia adalah objek antarbintang ketiga yang ditemukan. Huruf "I" adalah singkatan dari interstellar, dan "Atlas" adalah nama teleskop yang pertama kali mengamatinya.
Ukuran dan Kecepatan Luar Biasa
Komet ini memiliki kecepatan luar biasa, sekitar 215.000 km/jam. Inti kometnya diperkirakan berdiameter 25.000 kilometer atau dua kali diameter Bumi. Kepala komet yang terdiri dari gas CO₂ bahkan bisa mencapai 700.000 kilometer, lima kali diameter Jupiter.
Orbit Hiperbola dan Hanya Melintas Sekali
Berbeda dengan komet lain yang orbitnya elips, Komet 3I/Atlas memiliki orbit hiperbola. Ini artinya ia hanya akan melintasi tata surya kita satu kali dan tidak akan pernah kembali.
Kapan Bisa Dilihat dari Indonesia?
Bagi yang ingin menyaksikan fenomena langka ini, Komet 3I/Atlas diperkirakan dapat diamati dari Indonesia pada Desember 2025. Pada bulan Oktober dan November, posisinya terlalu dekat dengan matahari sehingga sulit terlihat.
"Desember baru bisa diamati lagi, lalu kemudian meredup dan tak terlihat lagi karena menjauh," pungkas Thomas.
Pentingnya Literasi Sains
Fenomena viralnya Komet 3I/Atlas mengingatkan kita akan pentingnya literasi sains. Klarifikasi dari lembaga resmi seperti BRIN sangat penting untuk meluruskan informasi dan mencegah penyebaran berita menyesatkan di media sosial.
Artikel Terkait
Hamas Bantah Tuduhan AS Soal Penjarahan Bantuan Gaza: Fakta dan Data Terbaru
Alih Status PPPK, Wakil Kepala Daerah, hingga Raja Surakarta Meninggal: Berita Terpopuler Hari Ini
Angin Puting Beliung Terjang Desa Sumbersekar Malang, 112 Rumah Rusak: Kronologi dan Kerusakan
Projo Beralih Dukungan ke Prabowo: Fakta, Alasan, dan Dampak Politiknya