Kedua korban langsung mendapatkan perawatan medis di RS Ar Bunda Prabumulih untuk memastikan kondisi kesehatan mereka. Mobil yang mereka tumpangi mengalami kerusakan parah di bagian depan akibat hantaman keras dari kereta api batu bara.
Evakuasi dan Imbauan Polisi untuk Pengendara
Tim kepolisian bersama pihak PT KAI segera melakukan evakuasi kendaraan dan mengamankan lokasi kejadian agar tidak mengganggu perjalanan kereta api lainnya. Setelah kondisi dinyatakan aman, perjalanan kereta api dapat dilanjutkan seperti biasa.
Polisi memberikan imbauan keras kepada masyarakat, khususnya pengendara yang sering melintasi area rel kereta tanpa palang pintu. "Pengemudi wajib memastikan jalur aman sebelum menyeberang rel. Kedisiplinan dan kewaspadaan dapat menyelamatkan nyawa," tegas AKP Bratanata.
Bahaya Perlintasan Kereta Tanpa Palang Pintu
Insiden kecelakaan di Prabumulih ini kembali menyoroti bahaya laten perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang masih banyak ditemui di berbagai wilayah. Masyarakat dihimbau untuk selalu ekstra hati-hati dan waspada saat melalui area rawan kecelakaan tersebut.
Kejadian serupa kerap terjadi di perlintasan tanpa palang pintu, mengakibatkan kerugian material hingga korban jiwa. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas menjadi kunci utama mencegah terulangnya kecelakaan serupa di masa depan.
Artikel Terkait
Kritik Tajam Sejarawan & Jurnalis Terhadap Wacana Penulisan Sejarah Nasional Indonesia
Dampak Kerusakan Alam Akibat Tambang: Pencemaran, Banjir, dan Peran Tokoh Agama
Kebijakan Kesejahteraan Guru: Tunjangan Langsung Rp 2 Juta & Program D4/S1
Benteng Perlindungan Koruptor Bea Cukai Dibongkar Purbaya, Ini Faktanya