Kualitas Pertalite yang diduga rendah ini menyebabkan berbagai kerusakan komponen motor, mulai dari busi mati hingga filter bensin yang harus diganti. Yang lebih mengkhawatirkan, dampak terburuknya dapat merusak piston motor. Biaya perbaikan akibat masalah ini diperkirakan berkisar antara Rp70 ribu hingga Rp100 ribu per unit.
Keluhan Langsung dari Konsumen
Ahmad, salah seorang korban yang motornya mengalami masalah, mengungkapkan kekecewaannya. "Setelah mengisi BBM pertalite, awalnya motor brebet. Tapi lama-kelamaan menjadi lebih parah, membuat motor mogok. Tentu sebagai konsumen saya sangat resah," keluhnya.
Baik pemilik bengkel maupun konsumen berharap adanya perbaikan segera terhadap kualitas BBM Pertalite yang dijual di SPBU setempat. Mereka mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan guna mencegah meluasnya masalah ini.
Tuntutan Audit dan Pemeriksaan SPBU
Merespon kejadian ini, DPRD Probolinggo diketahui telah mendesak dilakukannya audit terhadap SPBU setempat. Sementara Polda Jatim juga disebut sedang mendalami kasus ini dan berencana memeriksa pihak Pertamina.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak SPBU maupun Pertamina terkait dugaan penurunan kualitas BBM Pertalite yang menyebabkan puluhan kendaraan bermasalah di wilayah Kraksaan, Probolinggo.
Artikel Terkait
5 Alasan SPBU Swasta Lebih Ramai dari Pertamina, No. 3 Bikin Kecewa
Dugaan Korupsi Pertamina Rp 285 Triliun: Dua Tokoh Nasional & Keterlibatan MRC Terungkap
Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah 1922: Sejarah, Penyebab, dan Dampaknya
Krisis Air Bersih di Kalideres: Warga Kampung Apung Bergantung Air Pikul