Tiga Tonggak Patriotisme Kaum Muda Indonesia yang Mengubah Sejarah
Perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran vital kaum muda. Melalui tiga peristiwa bersejarah, semangat patriotisme mereka terbukti menjadi kekuatan pendorong yang tak terbendung.
Latar Belakang: Politik Etis dan Awal Kebangkitan
Pada 17 September 1901, Ratu Belanda Wilhelmina mengumumkan kebijakan Politik Etis. Kebijakan ini merupakan perubahan drastis dari doktrin sebelumnya yang melihat Indonesia hanya sebagai wilayah penghasil keuntungan. Pemerintah kolonial akhirnya mengakui tanggung jawab moral bagi kesejahteraan bumiputera.
Kebijakan ini diwujudkan dalam program Trias Van Deventer yang meliputi:
- Irigasi: Membangun sistem pengairan untuk pertanian.
- Transmigrasi: Memindahkan penduduk ke wilayah lain.
- Edukasi: Memperluas pendidikan dan pengajaran.
Dari ketiga program ini, pendidikan menjadi yang paling berdampak signifikan. Berdirinya berbagai sekolah sejak 1901 membuka wawasan kaum muda pribumi dan memicu lahirnya kesadaran nasional.
Tonggak Pertama: Kebangkitan Nasional 1908
Tahun 1908 menandai Tonggak Pertama dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei. Peristiwa inilah yang kini diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Organisasi yang diprakarsai mahasiswa STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputra) di Batavia ini menjadi simbol awal tumbuhnya nasionalisme Indonesia.
Di Belanda, para pelajar Indonesia juga mendirikan Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia) pada tahun yang sama. Organisasi ini, yang kelak berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI), mulai memasuki kancah politik dan menerbitkan majalah Hindia Poetra sebagai sarana penyebaran ide-ide antikolonial, dengan Mohammad Hatta sebagai salah satu pengasuhnya.
Artikel Terkait
Banjir Kaligawe Semarang 6 Hari Tak Surut, Arus Lalu Lintas Tetap Terjebak!
Tragis! Pohon Palem Tua Tumbang di Pondok Indah Tewaskan Pengemudi Lexus, Ternyata Ini Riwayat Kelamnya
Bahlil Lahadalia Didesak Mundur, Skor Publik Minus 151: Sejengkal Pun Saya Tak Akan Mundur!
Misteri Kereta Cepat Whoosh: Boros Dana Negara atau Skandal Hukum Terselubung?