Berdasarkan hal tersebut, Sri Mulyono pun mengajukan usulan yang tidak biasa. Ia menyarankan agar Jokowi ditunjuk sebagai Komisaris Utama dan Luhut Pandjaitan sebagai Direktur Utama perusahaan pengelola Whoosh untuk menyelesaikan persoalan yang ada.
"Karena mereka yang menginisiasi dan memaksakan proyek ini, ya mereka juga yang harus menyelesaikannya. Maka saya sarankan Pak Jokowi jadi Komisaris Utama, Pak Luhut jadi Direktur Utama Whoosh, Bu Rini Soemarno jadi Direktur Keuangan, dan Budi Karya jadi Direktur Operasi," jelas Sri Mulyono.
Selain itu, ia juga menyoroti penolakan Menteri Keuangan Purbaya Yudho Sadewo terhadap penggunaan APBN untuk menutup defisit Whoosh. Sementara itu, skema pendanaan alternatif melalui Danantara dinilai masih belum jelas kepastiannya.
Video pernyataan lengkap Sri Mulyono mengenai isu kerugian Kereta Cepat Whoosh ini dapat disimak untuk informasi lebih detail.
Artikel Terkait
KPK Dihantui Utang Budi ke Jokowi: Benarkah Kasus Korupsi Whoosh Sengaja Ditelantarkan?
Fakta Mengejutkan di Balik Klaim Air Aqua: Sumur Bor, Bukan Mata Air Pegunungan!
Bocah 8 Tahun Terbawa Arus di Pamulang Estate, Ini Kronologi Lengkapnya
Mantul! Pastor Andi Simon Bongkar Rahasia Mukjizat Kesembuhan di Manado, Buktinya Gratis Total!