Berdasarkan hal tersebut, Sri Mulyono pun mengajukan usulan yang tidak biasa. Ia menyarankan agar Jokowi ditunjuk sebagai Komisaris Utama dan Luhut Pandjaitan sebagai Direktur Utama perusahaan pengelola Whoosh untuk menyelesaikan persoalan yang ada.
"Karena mereka yang menginisiasi dan memaksakan proyek ini, ya mereka juga yang harus menyelesaikannya. Maka saya sarankan Pak Jokowi jadi Komisaris Utama, Pak Luhut jadi Direktur Utama Whoosh, Bu Rini Soemarno jadi Direktur Keuangan, dan Budi Karya jadi Direktur Operasi," jelas Sri Mulyono.
Selain itu, ia juga menyoroti penolakan Menteri Keuangan Purbaya Yudho Sadewo terhadap penggunaan APBN untuk menutup defisit Whoosh. Sementara itu, skema pendanaan alternatif melalui Danantara dinilai masih belum jelas kepastiannya.
Video pernyataan lengkap Sri Mulyono mengenai isu kerugian Kereta Cepat Whoosh ini dapat disimak untuk informasi lebih detail.
Artikel Terkait
Billie Eilish Berhadapan dengan Miliarder AS, Tegaskan Dukungan untuk Palestina Tak Bisa Ditawar
Sjafrie Siap Berantas Pengkhianat di Balik Tambang Indonesia
UIKA Championship 2025 Sukses Digelar, Siap Naik Kelas Jadi Ajang Internasional
Cak Imin: Banjir Sumatera Alarm Keras Kelalaian Kita pada Alam