Dosen Hukum Jual Ilmu Demi Rupiah: Ancaman Mematikan bagi Negara!

- Rabu, 22 Oktober 2025 | 06:50 WIB
Dosen Hukum Jual Ilmu Demi Rupiah: Ancaman Mematikan bagi Negara!

Anies Baswedan Soroti Krisis Integritas di Kampus dan Negara

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan kritik pedas mengenai krisis integritas yang melanda proses bernegara. Dalam kuliah umumnya, Anies menegaskan bahwa masalah integritas ini berawal dari lingkungan kampus yang seharusnya menjadi penjaga nilai-nilai kejujuran.

Kritik Anies Baswedan terhadap Minimnya Integritas

"Salah satu masalah terbesar di negeri ini yang harus dikembalikan, dikoreksi, adalah minimnya integritas di dalam proses bernegara," tegas Anies Baswedan dalam kuliah umum di Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Jakarta.

Anies mengingatkan sejarah, di mana integritas para pendiri bangsa menjadi kunci sukses menggerakkan rakyat Indonesia yang mayoritas buta huruf pada masa itu. Ia mencontohkan peristiwa Ikada 1945 sebagai bukti bahwa pemimpin berintegritas mampu menggerakkan dukungan massa.

Peringatan Keras untuk Dosen dan Dunia Kampus

Yang mengejutkan, Anies secara tegas meminta para dosen, khususnya di fakultas hukum, untuk tidak menjadi "penjual ilmu pengetahuan" yang mengkompromikan hukum demi uang.

"Janganlah kampus menjadi supplier penjual ilmu pengetahuan yang mengkompromikan hukum dengan pembayar rupiah yang termahal," kritik Anies. Ia mengungkit sebuah kasus di mana dua ahli hukum menggunakan file analisis yang identik, sebuah praktik yang disebutnya menurunkan wibawa akademik.

Korupsi adalah Gejala, Hilangnya Integritas adalah Masalah Utama

Anies Baswedan memberikan perspektif baru dengan menyoroti bahwa korupsi bukanlah akar masalah, melainkan gejala dari hilangnya integritas.

"Korupsi itu simptom, itu gejala. Membereskan korupsi enggak cukup dengan sekadar memberantas, karena problemnya ada pada integritas," jelasnya. Ia menganalogikannya dengan penyakit, di mana korupsi adalah "panas" yang hanya gejala, sementara "radang" atau masalah sesungguhnya adalah lemahnya integritas.


Halaman:

Komentar