Kampus Disebut Sebagai Pemasok Calon Koruptor
Pernyataan paling keras terlontar ketika Anies menyebut perguruan tinggi sebagai institusi yang "men-suplai calon koruptor". Hal ini, menurutnya, terjadi karena generasi baru banyak yang hidup dalam suasana kompromi atas korupsi tanpa disadari.
"Kita ini adalah institusi yang men-suplai calon koruptor. Kenapa? Karena itu harus dipangkas," ujarnya lugas.
Tiga Langkah Konkret dan Kekuatan Perubahan
Sebagai solusi, Anies mengusulkan tiga langkah konkret untuk membangun integritas:
- Mahasiswa melakukan monitoring serius terhadap kinerja pemerintah dengan fokus pada satu isu spesifik.
- Menyelenggarakan workshop integritas untuk mempraktikkan nilai-nilai kejujuran.
- Dosen menjadi teladan pribadi berintegritas dan tidak membenarkan penyimpangan.
Anies juga menekankan kekuatan kombinasi tiga unsur untuk mengubah bangsa: anak muda, demokrasi, dan teknologi digital. "Kalau tiga ini bersatu dan membawa isu yang benar, dahsyat," katanya.
Integritas Tidak Bisa Diajarkan Secara Instan
Menutup kuliah umumnya, Anies menekankan bahwa integritas bukanlah nilai yang bisa dicangkokkan secara instan.
"Yang namanya nilai itu tidak bisa dicangkokkan. Nilai-nilai itu tidak bisa ditanamkan, gak ada. Nilai itu bisanya ditumbuhkan," jelasnya. Prosesnya harus bertahap, dari pengetahuan menjadi kebiasaan, lalu menjadi karakter, dan akhirnya menjadi budaya kolektif.
Kuliah umum dengan tema "Dari Pemilih ke Pemimpin: Membangun Generasi Muda yang Aktif Berpartisipasi dalam Politik Bersih, Berintegritas, dan Bebas Korupsi" ini telah menarik perhatian publik luas setelah diunggah di kanal YouTube Anies Baswedan.
Artikel Terkait
Mengungkap Sosok Asy-Syahid Syekh Abu Ammuna: Pilar di Balik Serangan 7 Oktober yang Gemparkan Dunia
Hakim yang Divonis Bebaskan Tom Lembong Diperiksa KY, Ada Apa?
10 Pejabat yang Kinerjanya Mengecewakan, Harus Segera Diganti!
Muhammadiyah Kalahkan NU, Punya Pesantren Terbanyak di Indonesia!