Persoalan kini beralih pada beban utang proyek Whoosh. Agus menanggapi penolakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk membebankan pembayaran utang Whoosh pada APBN. Purbaya beralasan bahwa proyek ini dikelola oleh BUMN di bawah naungan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Dengan penolakan ini, Agus mempertanyakan bagaimana utang tersebut akan dilunasi. Ia menilai wajar jika Danantara yang menanggung beban utang Whoosh yang mencapai Rp116 triliun dengan bunga sekitar Rp2 triliun per tahun.
Kekhawatiran Ganggu Program Prabowo dan Saran Solusi
Agus mengkhawatirkan beban utang Whoosh yang besar dapat mengganggu anggaran untuk program-program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih.
Sebagai solusi, Agus menyarankan agar Menteri Keuangan segera duduk bersama dengan Danantara dan melibatkan Komisi XI DPR untuk mencari jalan keluar atas masalah pembiayaan proyek kereta cepat Whoosh ini.
Sumber: wartakota.tribunnews.com
Artikel Terkait
Jokowi Terseret Mark-Up Whoosh 50%, Siapa Dalang Pengalihan Proyek ke China?
Demo Banser di Trans7: Ancaman Serius untuk yang Berani Hina Kyai NU!
Klaim Prabowo Setahun Memimpin: Benarkah Semua Janji ke Rakyat Sudah Terwujud?
Jokowi Ditolak Salam UGM: Ada Apa di Baliknya?