Prof Ikrar menyatakan ketidaksetujuannya dengan pola pengangkatan pejabat tinggi dengan sisa masa jabatan yang panjang. "Saya paling tidak setuju jika Kapolri atau Panglima TNI memiliki sisa masa jabatan lebih dari 3 tahun," ujarnya. Menurutnya, inilah sumber masalah terbesar yang terjadi di Indonesia.
Kekhawatiran Dominasi "Geng Solo"
Analisis ini mengungkap kekhawatiran mengenai kuatnya pengaruh "Geng Solo" dalam institusi penegak hukum. Prof Ikrar menyebut bahwa Kapolri dan Panglima TNI saat ini merupakan orang-orang dekat Jokowi sejak masa tugasnya di Solo.
"The Jokowi legacy ini sangat berbahaya bagi Indonesia. Bukan masalah orangnya, tapi perusakan institusi dalam TNI dan Polri terjadi pada era Jokowi," tandas Prof Ikrar. Ia berharap Presiden Prabowo Subianto dapat menunjuk calon Kapolri dan Panglima TNI yang tidak terkait dengan politik praktis Jokowi.
Sumber: konteks
Artikel Terkait
Roy Suryo Buka Suara Soal Ziarah ke Makam Orang Tua Jokowi, Alasannya Bikin Heboh!
Geng Solo Masih Berkeliaran? Ini Tantangan Terberat Prabowo di Tahun Pertama!
Prabowo Disebut Tak Semanis Jokowi, Benarkah Popularitasnya Lebih Tulus?
DPR Sindir Babe Haikal: Ancam Legalkan Produk Non-Halal, Kebijakan Ngawur atau Langkah Berani?