Kasus hukum Ammar Zoni kembali mencuat. Saat masih menjalani hukuman penjara akibat kasus narkoba, aktor ini justru ditangkap kembali. Ia diduga menjadi otak dari peredaran sabu dan tembakau sintetis di dalam Rutan Salemba.
Kasus terbaru ini tidak hanya menjadi pukulan telak bagi karirnya, tetapi juga berhasil membongkar celah keamanan di lembaga pemasyarakatan. Lebih jauh, kasus ini memicu perdebatan serius di ranah kebijakan digital Indonesia.
Ini adalah kali keempat Ammar Zoni berurusan dengan hukum karena kasus narkotika. Perjalanan kelamnya dimulai pada tahun 2017, saat ia pertama kali ditangkap karena kepemilikan ganja. Setelah sempat kembali ke dunia hiburan, ia harus berhadapan dengan hukum lagi pada Maret 2023 dan Desember 2023 untuk kasus serupa. Belum bebas dari penjara, ia kembali ditahan oleh Polres Jakarta Pusat dengan tuduhan yang sama.
Yang mengkhawatirkan, kasus terbaru ini menunjukkan eskalasi peran Ammar. Ia diduga tidak lagi hanya sebagai pengguna, tetapi telah naik kelas menjadi bandar yang beroperasi di dalam lingkungan Rutan. Bersama lima tahanan lainnya yang berinisial A, AP, AM, ACM, dan MR, ia membangun jaringan untuk mengedarkan barang haram yang dipasok dari luar penjara.
Atas perannya sebagai bandar ini, Ammar Zoni dijerat dengan pasal berlapis yang mengancamnya dengan hukuman penjara seumur hidup, atau bahkan pidana mati.
Terungkapnya jaringan ini menyoroti penggunaan teknologi komunikasi canggih untuk memuluskan aksi kejahatan. Ammar dan komplotannya diketahui menggunakan aplikasi pesan Zangi untuk berkoordinasi dengan pemasok di luar rutan. Aplikasi ini sengaja dipilih karena tingkat enkripsinya yang tinggi, sehingga sulit dilacak oleh aparat penegak hukum.
Artikel Terkait
Ibu Dina Oktaviani Bongkar Modus Pelaku: Peminjam Rp 1,5 Juta Ternyata Sudah Rencanakan Aksi Ini!
MUI Ungkap Skema Cuci Citra Perusahaan Israel Lewat Donasi Palestina, Begini Modusnya!
Sisilia Hendriani, Mahasiswi Riau yang Tipu Pengusaha Sawit Rp1,6 Miliar Lewat VCS: Begini Modusnya
Peru Bergejolak: Presiden Ditumbangkan Gara-Gara Gagal Jinakkan Gelombang Kejahatan