'Polemik Ijazah Yang Tak Kunjung Usai Akibat Ulah Jokowi Sendiri'
Oleh: Karyudi Sutajah Putra
Analis Politik Konsultan dan Survei Indonesia (KSI)
Bahwa Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyimpulkan ijazah dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo asli, itu sudah saya prediksi sebelumnya. Tak mungkin Polri berani berbeda dengan Jokowi.
Bahwa polemik ijazah Jokowi tak kunjung usai, meskipun Bareskrim Polri sudah menyatakan asli, itu juga sudah saya prediksi sebelumnya.
Apalagi Jokowi dan juga Polri tak menunjukkan ijazah yang diklaim asli itu kepada publik.
Bahwa yang melaporkan dugaan ijazah palsu Jokowi ke Bareskrim Polri akan diproses hukum lebih lanjut, juga sudah saya prediksi sebelumnya. Sebab, Jokowi telah merasa terhina sehina-hinanya.
Diketahui, Jokowi mengeluarkan semacam keluhan bahwa setelah ijazahnya dinyatakan asli oleh Bareskrim Polri, polemik tak kunjung usai. Jokowi pun menyayangkan polemik kemudian bergeser ke skripsinya.
Setelah ini, Jokowi memprediksi polemik akan bergeser ke Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) hingga Surat Izin Mengemudi (SIM) yang dimilikinya. Intinya, polemik atas dirinya tak bakal selesai.
Padahal, itu semua terjadi akibat ulah Jokowi sendiri. Dia sudah banyak berbohong, sehingga sebagian publik, kecuali para pendukungnya yang memang berprinsip “pejah gesang ndherek Jokowi” (hidup mati ikut Jokowi), tak percaya lagi kepadanya.
Sederet kebohongan Jokowi terlalu panjang untuk dituliskan di sini. Akhirnya kita ambil sebagian saja.
Proyek mobil Esemka, misalnya. Lalu, ratusan investor asing yang katanya sedang antre masuk proyek Ibu Kota Negara (IKN).
Pun, klaim bahwa data investasi 11.000 triliun rupiah sudah ada di kantongnya. Semua itu zonk belaka.
Saat reuni UGM tahun 2017 lalu, Jokowi diduga mengklaim Ir Kasmudjo sebagai dosen pembimbing skripsinya. Namun, klaim itu dibantah Kasmudjo sendiri.
Belakangan, Jokowi mengakui Kasmudjo bukanlah dosen pembimbing skripsinya, melainkan pembimbing akademiknya.
Itulah sebabnya mengapa publik tak mau percaya lagi kepada Jokowi. Terlalu banyak kebohongan yang telah ia lontarkan.
Ada adagium, untuk menutup satu kebohongan diperlukan kebohongan lain, untuk menutup dua kebohongan diperlukan empat kebohongan lain, begitu seterusnya. Kebohongan beranak-pinak.
Mungkin karena itulah Jokowi banyak melakukan kebohongan, untuk menutup kebohongan-kebohongan sebelumnya.
Alhasil, publik tak mau percaya begitu saja ketika Bareskrim Polri menyatakan ijazah Jokowi asli.
Polemik pun akan terus muncul secara berkepanjangan. Semua karena ulah Jokowi sendiri.
Adapun mereka yang mempersoalkan keaslian ijazah Jokowi bersiaplah masuk penjara.
Sebab, dengan dalih buat pembelajaran, Jokowi tak akan mencabut laporan yang sudah terlanjur ia layangkan ke Polda Metro Jaya.
Ada lima orang yang dilaporkan Jokowi, yakni bekas Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, dokter Tifauzia Tyassuma, serta sosok berinisial ES dan K.
Kelimanya dilaporkan atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik menggunakan media elektronik.
Sabda Pandhita Ratu
Jokowi lahir di Solo, Jawa Tengah, 21 Juni 1961 dengan etnis Jawa, meskipun ada yang menduga blasteran Jawa-Tionghoa.
Mungkin karena beretnis Jawa itulah Jokowi kerap melakukan hal-hal yang diasosiasikan dengan tradisi Jawa.
Misalnya, mengambil keputusan-keputusan penting seperti reshuffle kabinet pada hari Rabu.
Namun, satu hal justru diingkari oleh Jokowi yang oleh Bahlil Lahadalia sempat disebut sebagai Raja Jawa. Yakni, filosofi Jawa.
Raja-raja Jawa dahulu kala memegang teguh filosofi “sabda pandhita ratu tan kena wola-wali”.
Artinya, perkataan seorang raja atau ratu dan brahmana atau guru tidak boleh bolak-balik.
Sebaliknya dengan Jokowi. Kata-katanya sering kali mencla-mencle. Esuk dhele sore tempe (pagi kedelai sore tempe).
Maka jangan salahkan orang lain ketika mereka tak percaya lagi kepada Jokowi. Semua, sekali lagi, akibat ulah wong Solo itu sendiri. ***
Artikel Terkait
NEWEST INDONESIA Perkuat Branding Digital Seiring Berkembang Pesat Pengguna Media Sosial Di Tanah Air
Viral Rekaman Guru SMPN 3 Depok Saat Lecehkan Siswi Bocor, Durasi 1:30 Detik Beredar
Cara Agar Bisa Jadi Pengurus Koperasi Merah Putih, Dapat Gaji Rp8 Juta?
Jepang Diramal Tenggelam Akibat Gempa Juli 2025, Jumlah Wisatawan Anjlok Drastis