"Namanya untuk biaya angin-angin," ujar pria dalam rekaman video tersebut.
Selain bayar ruangan tahanan, adapula biaya menyewa handphone dengan tarif Rp 150 ribu per jam.
"Kalau malam bisa mencapai Rp350 ribu dari jam 1 dini hari sampai jam 6 pagi," bebernya.
Menurutnya, para tahanan bisa tidak ketahuan karena kamera cctv dimatikan dan penghuni tahan di pojok tahanan biar tidak kelihatan.
"Hasil pungli itu satu regu bisa Rp5 juta lebih per hari lebih karena dapat dari tahanan dan sewa handphone," terangnya.
Pria ini juga berencana hendak melaporkan pungli tersebut. Dia mengklaim telah mengantongi sejumlah bukti-bukti.
"Saya mau bikin laporan karena saya kasihan dengan tahanan lain maupun tahanan yang akan datang. Karena sudah ditahan disuruh bayar," ucapnya.
Respons Polda Jateng
Polda Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan soal dugaan pungutan liar (pungli) di ruang tahanan (rutan) Mapolda Jateng.
Penyelidikan masih berjalan dengan langkah awal melakukan pemeriksaan terhadap para petugas jaga rutan.
"Sudah ada proses pemeriksaan, kami sedang dalami laporan itu (pungli di tahanan)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, Kamis (10/4/2025).
Artanto mengapresiasi terhadap yang bersangkutan yang telah berani menyampaikan kejadian tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan oleh Propam Polda Jateng," tuturnya.
Artanto mengungkap, ketika dugaan tersebut ditemukan pelanggaran maka tidak segan-segan untuk melakukan tindakan tegas kepada anggota yang melakukan pelanggaran.
"Nanti kami informasikan ketika terjadi pelanggaran," ungkapnya.
Sumber: tribunnews
Foto: PUNGLI RUTAN POLDA JATENG - Tangkapan layar postingan soal pungli ruang tahanan Polda Jateng, Kamis (10/4/2025). Eks tahanan rutan Polda Jabar bongkar biaya pungli, mulai dari sewa kamar Rp 1 juta, sewa HP Rp 150 ribu per jam. Biaya sewa HP malam hingga dini hari lebih mahal lagi/Tribunjateng/Iwan Arifianto/istimewa
Artikel Terkait
5 Rahasia Komunikasi Pasangan Biar Gak Sering Salah Paham, No. 3 Paling Penting!
Israel Kecam Indonesia: Atletnya Ditolak, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Benarkah Zaman SBY Lebih Makmur? Ini Kata Purbaya Soal Mesin Ekonomi Jokowi yang Pincang
Polisi Makassar Pakai Rubicon Plat Palsu Cuma Ditegur, Kok Bisa?