Imbauan disampaikan karena Yanto Eluay khawatir saat penjemputan jenazah almarhum Lukas Enembe di Bandara Sentani dan diarak ke tempat disemayamkan akan terjadi anarkis dan perusakan fasilitas umum oleh keluarga maupun simpatisan almarhum.
Menurut Eluay, Kabupaten Jayapura adalah rumah besar bagi semua masyarakat dari berbagai suku di Indonesia sehingga keharmonisan dan kedamaian itu tetap dijaga.
“Ini masih suasana Natal sehingga kedamaian dan suka cita kelahiran Kristus patut kita syukuri dan hayati sebagai introspeksi diri ke depan, kedamaian harus kita jaga di sini,” ujarnya.
Dia menjelaskan masyarakat adat di Kabupaten Jayapura menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, persaudaraan, kedamaian, serta cita kasih.
“Siapapun dia orang yang datang dan tinggal di Kabupaten Jayapura harus menghargai nilai-nilai luhur masyarakat adat di sini dengan tetap menjaga kedamaian. Apalagi ini masih suasana Natal,” katanya.
Dia menambahkan Tuhan yang memberi nafas kehidupan sehingga kapan saja diambil, harus tabah dan ikhlas atas takdir kehendak yang maha kuasa.
“Jangan ada masyarakat yang menganggap hidup dan mati manusia ditentukan oleh manusia lainnya, itu salah. Karena setiap yang bernyawa pasti akan meninggal dengan caranya masing-masing sebab telah digariskan oleh Allah,” ujarnya.
Baca Juga: Ulama Jateng dan Jatim Dukung Anies-Muhaimin dengan 8 Butir Kesepakatan
Profil Lukas
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: setiafakta.com
Artikel Terkait
Purbaya Bocorkan Skenario Penangkapan Besar-besaran, Siapa yang Jadi Target?
Heboh! Pasal PKPU Ini Bikin Gibran Tak Perlu Ijazah SMA, Benarkah?
Beathor Suryadi Bocorkan Data Baru yang Bikin Kasus Ijazah Jokowi Tambah Pelik!
Jokowi Dituding Panik! Ahmad Khozinudin Beberkan Niat Jahat di Balik Kasus Ijazah Palsu