"Ada kongkalikong antara kementerian/lembaga dengan para pengusaha yang juga importir itu," kata Trubus kepada RMOL, Senin 3 Maret 2025.
Kecurigaan 'permainan' tersebut, kata Trubus, makin kuat akibat ketidakterbukaan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian terkait ketersediaan pangan, termasuk bawang putih.
"Tata kelola selama ini kan cenderung publik itu tidak tahu berapa sesungguhnya kebutuhan bawang, selalu munculnya biasanya kalau tidak mahal karena dianggap stoknya kurang," kata Trubus.
Trubus melanjutkan, kenaikan harga bawang putih umumnya mendekati libur Natal dan Tahun Baru atau libur Lebaran, karena kebutuhan masyarakat biasanya meningkat.
"Stok itu ditampilkan, tapi sesungguhnya stok-stok yang sebenarnya seperti apa tapi tidak pernah dibuka," demikian Trubus.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Roblox Pasang Teknologi Deteksi Usia, Ini Respons Pemerintah
Gladak Perak Masih Tertutup Abu, Suasana Mencekam Menyergap
187 Pendaki Semeru Akhirnya Dievakuasi Setelah Terjebak Erupsi
Polemik Harimau Kurus Ragunan: Gubernur Buka Suara soal Video Viral