Syahadat Massal di Gunung Tua: Ratusan Suku Tau Taa Wana Memulai Babak Baru

- Senin, 29 Desember 2025 | 14:50 WIB
Syahadat Massal di Gunung Tua: Ratusan Suku Tau Taa Wana Memulai Babak Baru

Morowali Utara Jumat pagi itu, 26 Desember 2025, suasana di pedalaman Gunung Tua terasa berbeda. Ratusan anggota Suku Tau Taa Wana, yang selama ini hidup terpencil di perbukitan dan hutan, memilih jalan baru. Dengan khidmat, mereka mengucapkan dua kalimat syahadat, mengawali babak kehidupan yang sama sekali lain dari sebelumnya.

Acara sakral ini digelar sekitar pukul sepuluh pagi. Tempatnya sebuah balai sederhana, baru saja selesai dibangun. Yang memimpin, Ustaz Sigit dari Dewan Dakwah Morowali Utara. Ia tak sendirian. Koh Dondy Tan, seorang aktivis mualaf yang juga dikenal sebagai pakar kristologi, turut hadir. Mereka dibackup oleh tim LAZNAS Dewan Dakwah yang turun langsung ke lokasi.

Pesertanya beragam. Lelaki, perempuan, anak-anak, sampai orang tua. Semuanya hadir. Sebelum pengucapan syahadat, mereka lebih dulu diberi busana muslim dan muslimah. Baru kemudian, ikrar diucapkan.

Uniknya, pengucapan dilakukan dalam tiga bahasa. Arab dulu, dipandu Koh Dondy.

"Kita mulai prosesinya. Tolong angkat telunjuk kanan ke atas, seperti ini," kata Koh Dondy memulai, sambil memberi contoh.

Giliran Ustaz Sigit membacakannya dalam bahasa Indonesia. Terakhir, Kepala Suku Wana sendiri yang menuntun dalam bahasa Ta'a, bahasa ibu mereka.

"Aku mengento'o tare epu'e tayusa data manyomba engkita ojopu'e Allah. Reka monsonya aku mengento'o nabi Muhammad tamo empu'e Allah rekita sampuria."

Mereka ini masyarakat asli. Hidupnya nomaden, berladang di hutan-hutan Gunung Tua Tokala. Kepercayaan lamanya animisme. Menurut sejumlah saksi, beberapa hari sebelum acara, mereka sudah mulai berdatangan ke Dusun Gunung Tua. Dari dusun-dusun sekitar, mereka berkumpul untuk acara besar ini.


Halaman:

Komentar