Di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin siang lalu, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak memberikan penjelasan soal upaya pemulihan di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Wilayah itu masih berjuang bangkit dari banjir bandang dan tanah longsor yang menghantam. Sebagai Ketua Satgas Pembangunan Jembatan, Maruli bicara blak-blakan tentang tantangan yang dihadapi di lapangan.
Proses perbaikan jembatan, menurutnya, memang agak rumit. Banyak hambatan yang muncul satu per satu.
"Jembatan agak rumit, setelah ada laporan, kita survei dulu apa jembatan yang paling sesuai," ujarnya.
"Kami cari apa yang harus dikirim dari Jakarta, kemudian di pelabuhan masuk, ada jalan rusak ada seminggu di jalan. Saya terus terang kepada anggota saya salut bisa sedemikian rupa," tambah Maruli dalam konferensi pers yang juga dihadiri sederet pejabat tinggi negara, mulai dari Menko PMK Pratikno, Panglima TNI, hingga Kapolri.
Di sisi lain, target pembangunan tetap dikejar. Maruli menyebut pihaknya akan membangun 44 jembatan bailey. Saat ini, yang sudah rampung baru 12 unit.
"Bailey 44, 12 sudah selesai. Sisa 15 dalam perjalanan, 6 sedang dipasang. Yang lain kita kumpulkan melalui Kemenhan, akan dicari 100," katanya.
Artikel Terkait
Universitas Terbuka Ringankan Beban Mahasiswa Korban Bencana di Sumatera
Aksi Meludahi Kasir di Makassar Berujung Pemecatan Dosen Berstatus ASN
IPW Beberkan Dugaan Jual Beli Pengaruh Lewat Forum Gelar Perkara di Bareskrim
Suami di Medan Bunuh Istri Usai Penolakan Berhubungan Intim, Tutupi dengan Skenario Kematian Wajar