Namun begitu, ada hal yang membuatnya geram. Eks Danpaspampres ini menegaskan bahwa dalam situasi sulit, seluruh pihak harus kompak. Sayangnya, justru ada kelompok yang diduga berusaha menyabotase upaya pemerintah.
"Kami ingatkan dalam kondisi ini harus kompak, bernegara harus kompak. Kita meski dalam kondisi kompak, ada yang berusaha sabotase jembatan bailey," tegas Maruli.
Ia bahkan menampilkan foto baut jembatan bailey yang dibongkar. Arah sabotase ini, menurut dugaannya, jelas menargetkan pemerintah.
"Dalam kondisi gini ada kelompok orang... mau bisa dikatakan arahnya kepada pemerintah. Korbankan pemerintah. Masyarakat sedang kena bencana mau dikorbankan," ucapnya dengan nada tinggi.
"Saya semaleman enggak bisa tidur mikirkan ini. Orang sebiadab ini," kata dia, tak menyembunyikan kekesalannya.
Maruli khawatir aksi ini akan memunculkan berbagai isu tak sedap. Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk tetap solid.
"Nanti ada yang biang ini pengkondisian buat masyarakat mati. Itu bukan pengkondisian, itu biadab. Ini bukti nyata. Kasihan masyarakat menjadi korban, jangan sampai jiwanya jadi korban lagi," pungkasnya.
Artikel Terkait
Universitas Terbuka Ringankan Beban Mahasiswa Korban Bencana di Sumatera
Aksi Meludahi Kasir di Makassar Berujung Pemecatan Dosen Berstatus ASN
IPW Beberkan Dugaan Jual Beli Pengaruh Lewat Forum Gelar Perkara di Bareskrim
Suami di Medan Bunuh Istri Usai Penolakan Berhubungan Intim, Tutupi dengan Skenario Kematian Wajar