Menurut Prabowo, negara itu ibarat tubuh manusia. Anggaran negara adalah darahnya. Nah, kalau ada kebocoran terus-menerus, ya sama saja dengan tubuh yang terus kehilangan darah. Akhirnya kolaps.
"Negara sama. Di ujungnya kekayaan kita bocor, dirampok, dicuri," jelasnya. Dia menyebut praktik seperti laporan palsu, under invoicing, hingga penyogokan pejabat sebagai bagian dari 'kebocoran' itu.
"Penyelundupan ke luar dan ke dalam, bagaimana negara bisa bertahan. Ini yang dikehendaki oleh beberapa kekuatan," tutur Prabowo, merujuk pada pihak-pihak yang ingin melihat Indonesia lemah.
Acara itu sendiri memang bukan sekadar seremoni biasa. Satgas PKH menyerahkan uang Rp 6,6 triliun ke negara. Dana sebesar itu adalah hasil dari penertiban kawasan hutan yang disalahgunakan.
Hingga saat ini, kerja Satgas PKH terhitung cukup signifikan. Mereka sudah berhasil menertibkan kawasan hutan seluas 4 juta hektare. Angka yang tidak main-main, menunjukkan betapa seriusnya upaya pengembalian aset negara ini.
Artikel Terkait
Pramono Anung Serukan Natal Sederhana dan Doa untuk Korban Bencana
Dana Sitaan Korupsi Rp 6,62 Triliun Disalurkan untuk Korban Bencana
Kelas Penggerak GUSDURian Lahir, Bekali Anak Muda Lampung dengan Semangat Gus Dur
Wamenhaj Pastikan Asrama Haji Jambi Bebas Masalah Setelah Lama Terbengkalai