Bantuan 30 ton beras dari Uni Emirat Arab yang sempat dikembalikan oleh Pemerintah Kota Medan akhirnya menemukan jalannya. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, angkat bicara soal polemik ini. Menurutnya, ada sedikit kesalahpahaman mengenai asal-usul bantuan tersebut.
“Kami langsung berhubungan dengan Duta Besar United Arab Emirates,” ujar Tito.
Dalam konferensi pers tanggap bencana Sumatera di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/12) lalu, dia menjelaskan bahwa klarifikasi datang langsung dari Dubes UEA. Ternyata, bantuan itu bukan berasal dari pemerintah setempat.
“Yang diberikan itulah bantuan 30 ton berasal bukan dari pemerintahan United Arab Emirates tapi dari Red Crescent,” tegasnya.
Dia pun melanjutkan penjelasannya, mencoba menggambarkan posisi lembaga pemberi bantuan. “Jadi Bulan Sabit Merah ya, semacam PMI itu. Bulan Sabit Merah di United Arab Emirates. Jadi non-government organization,” papar Tito. Intinya, ini adalah bantuan kemanusiaan dari organisasi non-pemerintah, bukan negara.
Artikel Terkait
Kotak Misterius di Depan Gereja GKPS Bandung Picu Kepanikan Warga
Megawati Ingatkan Pentingnya Dapur Umum, Bukan Cuma Bagi-bagi Mie Instan
Prabowo Lantik Enam Dubes Baru, Nirmala Sjahrir Dipercaya untuk Jepang
Demokrasi di Ujung Tanduk: Kembalinya Siklus Korupsi Kepala Daerah