Bendera Putih di Aceh: Isyarat Keputusasaan yang Akhirnya Didengar Jakarta

- Jumat, 19 Desember 2025 | 13:15 WIB
Bendera Putih di Aceh: Isyarat Keputusasaan yang Akhirnya Didengar Jakarta

Bendera putih berkibar di sejumlah titik strategis Aceh di jembatan, di pinggir jalan. Itu bukan sinyal damai, melainkan lambang keputusasaan. Sudah tiga pekan wilayah seperti Aceh Tamiang dan Kota Langsa dilanda banjir bandang dan longsor, dan warga merasa sendiri. Aksi kolektif ini adalah jeritan, cara mereka menyatakan 'menyerah' karena merasa penanganan bencana belum juga optimal.

Pemandangan itu akhirnya sampai juga ke telinga pemerintah pusat. Menanggapi hal tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan permintaan maaf.

"Mengenai tadi pengibaran bendera putih, jadi inilah menurut kami wujud aspirasi warga dalam menghadapi situasi bencana yang dialami," ujar Tito dalam konferensi pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2025).

"Kami mendengar, pemerintah mendengar, memahami berbagai kritik, masukan, dan sikap masyarakat," lanjutnya.

Permintaan maaf itu disampaikan dengan nada rendah hati. Tito mengakui, kendala di lapangan memang tidak kecil. Medan yang berat disebutnya sebagai salah satu faktor penghambat.

"Dengan segala kerendahan hati kami minta maaf bila ada kekurangan yang ada. Memang kendala yang dihadapi cukup besar karena medan yang cukup berat," sambungnya.


Halaman:

Komentar