Kabut tipis masih menyelimuti perbukitan Agam, Kamis pagi itu, ketika Presiden Prabowo Subianto tiba di posko pengungsian di SD Negeri 5 Kayu Pasak. Lokasi ini menjadi salah satu titik yang ia tinjau langsung, menyusul bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera Barat. Ia tak sendirian. Bupati setempat, Benni Warlis, dan Kepala BNPB Suharyanto mendampinginya langkah demi langkah.
Suasana hening sesekali pecah oleh sapaan hangat Prabowo kepada warga yang ditemuinya. Ia berhenti, mendengar, dan berbincang. Namun, ada satu momen yang menyita perhatian. Seorang kakek tua tak kuasa menahan tangis di hadapan sang Presiden. Sambil berkali-kali mengusap air mata, ia menyampaikan keluhannya. Prabowo mendengarkan dengan saksama, lalu menepuk-nepuk pundak sang kakek, sebuah gestur sederhana yang terasa lebih berarti dari sekadar kata-kata.
Dari situ, perhatiannya beralih ke suara riuh anak-anak. Rupanya, di salah satu ruangan, kegiatan trauma healing sedang berlangsung. Prabowo pun masuk. Begitu ia melangkah, antusiasme langsung terpancar dari wajah-wajah kecil itu. Ia menyalami, menepuk kepala, dan berbincang ringan. Ruangan yang semula penuh dengan bayangan berat bencana, sejenak terisi tawa.
Namun begitu, kunjungannya tak cuma soal mendengar dan menyapa. Ada hal lain yang menarik perhatian sang Presiden: dapur umum. Di sana, aroma nasi goreng baru matang tercium menggoda. Tanpa banyak bicara, Prabowo mencicipinya. Dan ia menyantapnya dengan lahap.
"Tahu saja kamu saya belum sarapan," ujarnya sambil tertawa, setelah sepiring nasi goreng telur yang katanya memang makanan favoritnya itu habis. Ia kemudian berbincang singkat dengan sejumlah prajurit TNI yang bertugas di lokasi sebelum kembali melanjutkan keliling.
Di sisi lain, di tengah kunjungan itu, Prabowo menyampaikan kabar yang mungkin bisa sedikit meringankan beban warga. Hunian sementara, atau huntara, sedang dibangun dengan target selesai dalam sebulan. "Supaya Bapak-bapak, Ibu-ibu semua tidak perlu tinggal di tenda," katanya. Itu baru tahap awal. Pemerintah juga sudah menyiapkan rencana untuk hunian tetap yang lebih layak, dengan luas sekitar 70 meter persegi. Menurutnya, kualitasnya cukup bagus.
Artikel Terkait
TikTok Lepas 80 Persen Saham AS demi Hindari Larangan Total
Suruh Orang Lain Berbuat Baik, Diri Sendiri Lupa?
Jembatan Teupin Reudeup Akhirnya Dibuka, Warga Aceh Lepas dari Isolasi
Adaro dan Mitra Salurkan Bantuan Rp 10 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatera