Di bawah terik matahari Kamis siang, kerumunan massa berkumpul di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Mereka mengibarkan bendera putih, lambang duka dan isyarat meminta pertolongan. Aksi ini digelar oleh Koalisi Masyarakat Sipil Aceh Peduli Bencana Sumatera, sebuah bentuk protes yang lahir dari kekecewaan yang mendalam.
Kekecewaan itu ditujukan pada penanganan bencana ekologis yang melanda Aceh dan wilayah Sumatera lainnya. Menurut para pengunjuk rasa, respons pemerintah terasa lamban, bahkan cenderung tak jelas. Belum ada langkah nyata yang sungguh-sungguh terlihat untuk menangani dampak banjir bandang dan tanah longsor yang telah merenggut banyak nyawa.
Di tengah keriuhan, selembar spanduk besar dibentangkan. Tulisannya tegas: mendesak Pemerintah Pusat agar segera menetapkan status Darurat Bencana Nasional untuk Sumatera. Itu bukan sekadar permintaan simbolis.
“Kami ingin pemerintah benar-benar hadir, bukan sekadar wacana,” begitu kira-kira suara dari kerumunan itu.
Artikel Terkait
Boyolali Diguncang Angin Puting Beliung, Puluhan Atap Rumah dan Tempat Ibadah Terbang
Hashim Djojohadikusumo Masuk Kripto, Saham COIN Melonjak 35 Kali Lipat
Polda Metro Jaya Tunjukkan Ijazah Asli Jokowi di Hadapan Para Tersangka
Korban Tewas Banjir-Longsor Sumatera Tembus 1.068 Jiwa