Menyambut malam pergantian tahun, suasana Malioboro dipastikan akan ramai seperti biasa. Nah, untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Pemkot Yogyakarta punya persiapan khusus. Salah satunya adalah penyediaan alat kejut jantung otomatis atau External Defibrillator (AED) di sejumlah titik keramaian.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengungkapkan langkah ini diambil berdasarkan pengalaman. "Karena kalau Malioboro crowded sekali, pernah ada kejadian serangan jantung," ujarnya di Balai Kota, Rabu lalu.
"Maka alat pacu jantung itu adanya tidak di posko (kesehatan) tapi di titik yang mudah diakses," jelas Hasto.
Menurut rencana, alat-alat penyelamat nyawa itu akan ditempatkan di lima lokasi strategis. Di antaranya Teras Malioboro 1 dan 2, Plaza Malioboro, serta Taman Malioboro. Yang menarik, AED ini dilengkapi panduan suara dan cukup cerdas. Alat hanya akan mengeluarkan setrum kejut jantung jika benar-benar mendeteksi korban henti jantung. Jadi, tak perlu khawatir tersengat listrik secara sembarangan.
Di sisi lain, kesiapan layanan kesehatan juga ditingkatkan. Tiga pos kesehatan akan berjaga, tersebar mulai dari dekat Tugu Yogya (Puskesmas Jetis), Pos Teteg di utara Malioboro, hingga Titik Nol Kilometer. Tak hanya itu, petugas juga menyiapkan jalur khusus darurat. Tujuannya jelas, agar ambulans bisa meluncur cepat jika ada keadaan gawat darurat di tengah kerumunan.
Artikel Terkait
Mahasiswi Ditemukan Tewas di Parit, Suami Oknum Polisi Jadi Tersangka
Heboh Video Botol Golda 19 Detik: Hoaks atau Jebakan Digital?
Komentar Tito Soal Bantuan Malaysia Picu Sorotan: Bisa Ciderai Hubungan Baik
MK Kabulkan Gugatan Musisi, Royalti dan Sanksi Hak Cipta Dirombak