Acara tersebut sendiri dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Badrodin Haiti hadir, begitu pula akademisi dan mantan komisioner KPK La Ode M Syarif. Ruangan itu juga dipenuhi perwakilan dari berbagai universitas, lembaga, dan tentu saja masyarakat sipil.
Menurut Mahfud, posisinya dalam menyampaikan kritik ini murni sebagai ahli hukum. Bukan sebagai anggota komite reformasi. Ia merasa perlu meluruskan keadaan, terutama ketika ditanya langsung soal ini. Baginya, sebagai orang yang paham hukum, ada kewajiban untuk menyuarakan hal yang benar.
Di sisi lain, kritik keras ini dengan cepat menyebar di dunia maya. Sebuah cuitan dari akun @NenkMonica, misalnya, langsung menyoroti pernyataan Mahfud tersebut.
Artikel Terkait
Patah Hati di Usia Muda: Saat Lelucon Media Sosial Berubah Jadi Luka yang Nyata
Bondi Beach dan Pola Lama yang Tak Kunjung Usai
Modus Baru Penipuan Mengatasnamakan Pimpinan KPK untuk Menangkan Lelang Barang Rampasan
CBA Desak Prabowo Copot Bahlil, Klaim PNBP Dinilai Bohong dan Menyesatkan