Gagasan ini sebenarnya bukan muncul tiba-tiba. Ini merupakan implementasi dari arahan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang kerap menekankan bahwa keselamatan di jalan raya tak bisa hanya mengandalkan penegakan hukum semata. Perlu ada edukasi, keteladanan, dan yang paling penting: keterlibatan aktif masyarakat.
"Ini menjabarkan perintah Kapolri agar Polri hadir secara humanis, mengajak masyarakat menjadi bagian dari solusi. Keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab bersama," tegas Agus.
Lalu, apa sih peran konkretnya? Para duta ini yang ditunjuk atau sukarela akan jadi ujung tombak. Mereka diharapkan jadi pelopor keselamatan dengan memberi contoh nyata, patuh aturan. Selain itu, mereka juga akan membantu sosialisasi dan edukasi ke sesama pengendara. Bahkan, mereka bisa jadi mata dan telinga Polri di lapangan, membantu mengidentifikasi potensi gangguan atau pelanggaran.
Harapannya jelas. Dengan sinergi semacam ini, budaya tertib berlalu lintas bisa tumbuh dari bawah, secara kolektif. Bukan cuma teori, tapi praktik. Jika berjalan baik, upaya kecil dari para 'raja jalanan' ini bisa berkontribusi besar untuk menciptakan jalanan yang lebih aman dan tertib untuk semua.
Artikel Terkait
Kisah Heroik Pedagang Buah di Tengah Duka Penembakan Sydney
BMKG Gencarkan Modifikasi Cuaca Hadapi Puncak Hujan dan Tiga Siklon di Awal 2026
Dilraba dan Arthur Chen Bersatu dalam Love Beyond the Grave, Kisah Cinta Guru Spiritual dan Jenderal Misterius
Mahasiswa UWKS Dijatuhi DO dan Ditangkap Polisi Usai Unggah Konten Rasis