Gubernur Sumsel, Herman Deru, menegaskan aplikasi ini adalah instrumen strategis. Tujuannya jelas: mengembalikan nilai ekonomi ekspor ke daerah dan para pelaku usaha lokal.
“Petani, buruh, hingga pelaku UMKM kita bekerja di Sumatera Selatan. Sudah seharusnya ekspornya juga tercatat sebagai milik Sumsel,” katanya.
Baginya, penguatan ekspor harus dibangun sebagai sebuah ekosistem yang utuh. Dari hulu ke hilir, semua mesti terhubung dalam satu sistem berkelanjutan.
Sementara itu, dari sisi teknis, Kepala Balai Karantina Pertanian Sumsel Sri Endah Ekandari mengungkapkan latar belakang lain. GoExport dikembangkan untuk mengatasi ketimpangan data, terutama pada komoditas andalan seperti kopi.
“Lewat aplikasi ini, asal komoditas menjadi jelas dan tercatat resmi sebagai ekspor Sumatera Selatan,” jelasnya.
Faktanya, Sumsel menyumbang sekitar 27 persen produksi kopi nasional. Angka yang besar, tapi selama ini seperti tak terlihat dalam catatan ekspor resmi mereka. Dengan GoExport, identitas itu diharapkan tak lagi hilang atau dikaburkan.
Artikel Terkait
Danantara Garap Hotel dan Lahan Strategis di Dekat Masjidil Haram
Sidang Perdana Nadiem Cs: Kasus Chromebook Rp2,1 Triliun Dibuka
Ijazah Asli Jokowi Akhirnya Dipertontonkan di Ruang Penyidik
Yaman: Medan Duel Saudi-Iran yang Tak Kunjung Padam