Di tengah Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Senin lalu, Presiden Prabowo Subianto menyoroti satu hal: dampak nyata dari kebijakan efisiensi anggaran yang digulirkannya. Menurutnya, hasilnya kini bisa dirasakan, salah satunya dalam penanganan bencana di Sumatera. "Dengan efisiensi kita punya kemampuan, kita punya kekuatan sekarang," ujar Prabowo.
Namun begitu, jalan menuju titik ini ternyata tak mulus. Prabowo mengakui, kebijakan penghematan itu sempat menuai gelombang penolakan di awal-awal. Bahkan, ia sampai merasa heran.
"Yang saya diserang, saya dimaki-maki bahwa efisiensi ini salah. Baru ada di dunia ini ada demonstrasi menentang efisiensi," tuturnya.
Padahal, logikanya sederhana. Tanpa efisiensi, potensi kebocoran anggaran justru menganga lebar. Dan kini, hasil dari ketegasan itu mulai terlihat.
Artikel Terkait
Kebakaran Hebat di Korsel Picu Polemik: Bencana Nasional atau Tindakan Lembek?
Lima Nelayan Bertaruh Nyawa Tiga Jam di Tengah Amukan Ombak Bali
Ahli Geologi Ingatkan: Hunian Korban Bencana di Sumatra Tak Boleh Dibangun di Atas Memori Bencana
Tito Pastikan Bantuan Rp 268 Miliar untuk Korban Bencana Tepat Sasaran