Sabtu (13/12) lalu, Presiden Prabowo Subianto menyambangi posko pengungsian korban banjir dan tanah longsor di Sumatera. Kunjungannya tak sekadar formalitas. Ada banyak momen hangat yang tersisa, bahkan haru, yang menunjukkan sisi lain dari seorang pemimpin di tengah musibah.
“Kalian Adalah Keluarga Kami”
Di MAN 1 Langkat, Desa Pekubuan, suasananya sesak oleh harapan. Prabowo berdiri di hadapan para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal. Ucapannya sederhana, tapi langsung menohok.
“Karena Saudara-Saudara adalah bagian dari kami semua. Kita adalah keluargamu, kalian adalah keluarga kami. Kami tidak akan tinggalkan kalian sendiri,” tegasnya.
Ia memastikan pemerintah akan terus memantau perkembangan dari hari ke hari. Pesannya jelas: tetaplah tabah. Di sisi lain, janji itu disampaikan dengan nada yang meyakinkan, seolah ingin menghapus rasa khawatir yang mungkin masih tersisa.
Pelukan, Usapan, dan Keringat yang Dielap
Lalu, suasana berubah jadi lebih cair. Saat menyapa warga, ribuan orang berebut ingin bersalaman. Kerumunan itu hidup, penuh emosi.
Di sebuah tenda, seorang ibu dengan anak kecil di gendongannya menghampiri. Tanpa banyak bicara, Prabowo memeluk keduanya cukup lama. Beberapa anak lain pun ikut mendekat, memeluk sang presiden. Ia tak terlihat buru-buru.
Perjalanan dilanjutkan. Di posko kesehatan, perhatiannya tertuju pada seorang anak yang sedang berobat bersama ibunya. Wajah anak itu berkeringat. Spontan, Prabowo meminta lap kepada paspampres, lalu dengan lembut menyeka keringat di dahi sang anak. Gerakannya natural, seperti seorang kakek yang merawat cucunya.
Artikel Terkait
Minyak Babi di Gerobak Danau Toba Bikin Heboh, Pedagang Mi di Bandung Ditindak
Godaan di CW Space Berujung Sel Tahanan untuk Seorang Pemulung
Panik di Pantai Bondi: Tembakan Pecah Keriuhan, 10 Korban Tergeletak Berdarah
Komandan Senior Hamas Tewas dalam Serangan Udara, Gencatan Senjata Gaza Terancam Retak