Upaya itu termasuk memasang Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan total kapasitas 50 MW untuk memperkuat sistem di Banda Aceh. Sabtu kemarin, tambahan mesin 5 MW di PLTD Leung Bata sudah berhasil dihubungkan ke jaringan. Satu unit lagi dengan kapasitas sama dijadwalkan menyusul hari ini.
Masih ada target-target lain. PLTD Krueng Raya (15 MW) ditargetkan beroperasi tanggal 23 Desember. Sementara PLTD Ulee Kareng yang kapasitasnya 25 MW masih terkendala pembebasan lahan dan pengiriman mesin. Proyek ini baru ditargetkan selesai pada Januari 2026.
Selain listrik, pasokan BBM dan LPG tetap dijaga. Distribusi dilakukan lewat segala cara: darat, laut, bahkan udara. Di Aceh, stok bensin diklaim aman untuk 30 jam ke depan, solar untuk 33 jam. Sebagian besar SPBU dan agen LPG sudah beroperasi kembali, meski beberapa titik di daerah banjir parah masih gelap.
Kondisi di Sumatra Barat terlihat lebih baik. Kementerian ESDM mengirimkan genset ke Masjid Suhada di Agam. Rudy menambahkan, PLN terus bekerja memulihkan jaringan, bahkan memasang tiang hingga malam hari. Yang menggembirakan, seluruh SPBU, agen LPG, dan SPBE di Sumbar dilaporkan sudah berfungsi normal.
Pemulihan memang belum usai, tapi setidaknya ada titik terang yang mulai tampak.
Artikel Terkait
Baju Bekas Laris Manis di Manado, Pedagang Sambut Geliat Natal
Nasib Pedagang Kalibata Terbakar Matel Masih Terkatung di Meja Birokrasi
Jokowi Siap Bongkar Ijazah di Pengadilan, Tersangka Sindir: Yang Mana Lagi?
Petugas Lapas Banten Sabet Emas Sea Games untuk Indonesia