Presiden Terbang ke Pakistan dan Rusia di Tengah Bencana, Apa Strategi Prabowo?

- Sabtu, 13 Desember 2025 | 19:50 WIB
Presiden Terbang ke Pakistan dan Rusia di Tengah Bencana, Apa Strategi Prabowo?

Melihat itu, mudah saja orang beranggapan Presiden meninggalkan rakyat yang sedang menderita. Tapi benarkah? Menurut penjelasan dari istana, sebelum berangkat, Presiden sudah membagi tugas ke anak buahnya. Dana operasional juga sudah digelontorkan untuk puluhan bupati dan tiga provinsi terdampak itu.

Jadi, dia tak pergi begitu saja meninggalkan kekacauan. Dia turun langsung dulu, bagi tugas, baru berangkat. Makanya begitu pulang, dia langsung mendarat di Medan. Rencananya, dia akan ke Aceh. Kalau nanti penanganan dinilai belum beres, mungkin reshuffle kabinet akan jadi langkah berikutnya mirip seperti setelah kerusuhan Agustus lalu.

Mustahil dia tega meninggalkan rakyatnya. Program MBG untuk perbaiki gizi anak saja dia jalankan. Apalagi untuk korban bencana. Intinya, bagi Prabowo, urusan dalam dan luar negeri itu sama pentingnya. Tak bisa dipisah-pisah.

Mahfud MD pernah bercerita soal data tambang yang menarik. Ekspor kita catat 10 juta ton, tapi data impor dari luar negeri menunjukkan 100 juta ton. Selisih sepuluh kali lipat.

Cerita itu jadi pelajaran. Untuk tahu kebobrokan di dalam, kadang kita harus lihat dari luar. Istilah Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, 'musuh dalam selimut' itu jaringannya tak cuma lokal, tapi global. Banyak pergerakan di dalam negeri juga terhubung ke luar.

Makanya, memisahkan urusan dalam dan luar negeri secara kaku adalah kekeliruan. Itu yang coba dihindari Prabowo. Tapi, peringatan Rocky Gerung juga perlu didengar. Jangan sampai asyik menjalin hubungan luar negeri, urusan dalam negeri diserahkan pada orang yang tak kompeten.

Mungkin, usai bencana Sumatera ini, reshuffle besar-besaran memang saatnya dilakukan.


Halaman:

Komentar