Gajah Sumatera dan Para Pembalak Hutan
Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial
Sudah dua pekan lebih bencana banjir dan longsor melanda Aceh, Sumut, dan Sumbar. Di tengah berita pemulihan, ada satu tayangan televisi nasional yang menarik perhatian. Mereka menampilkan gajah-gajah yang turun tangan membantu. Ya, gajah-gajah itu bekerja mengangkat kayu gelondongan dari lokasi banjir yang tak bisa dijangkau alat berat.
Pemandangan itu unik. Dan semoga saja bisa membuka mata kita semua. Terutama bagi para pembalak hutan dan pejabat yang begitu mudahnya mengeluarkan izin penebangan.
Hutan adalah rumah bagi gajah. Tempat hidup mereka. Namun, keserakahan segelintir manusia telah merusaknya. Ironisnya, naluri perusak ini seperti disebut dalam QS. Al A'raf, 7:179 bisa jadi lebih rendah dari binatang yang justru mereka usir, yaitu gajah itu sendiri.
Kalau kita mau melihat lebih dekat, gajah Sumatera punya banyak keistimewaan luar biasa. Mereka bukan sekadar hewan besar. Mereka adalah "pahlawan" ekosistem. Tugasnya antara lain menyebarkan biji-bijian, membentuk habitat, dan menjaga kesehatan hutan tropis. Mereka juga punya kekuatan fisik yang hebat. Yang tak kalah penting, indra penciuman mereka sangat tajam. Bahkan, mereka bisa mengenali aroma individu.
Artikel Terkait
Billie Eilish Berhadapan dengan Miliarder AS, Tegaskan Dukungan untuk Palestina Tak Bisa Ditawar
Sjafrie Siap Berantas Pengkhianat di Balik Tambang Indonesia
UIKA Championship 2025 Sukses Digelar, Siap Naik Kelas Jadi Ajang Internasional
Cak Imin: Banjir Sumatera Alarm Keras Kelalaian Kita pada Alam