Wali Kota Bandung, Farhan, akhirnya angkat bicara. Ini menyusul penetapan dua orang sebagai tersangka korupsi: wakilnya sendiri, Erwin, dan Ketua DPD NasDem kota itu. Kasusnya berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan kewenangan.
Farhan, lewat siaran pers Diskominfo Kota Bandung Rabu lalu, menyatakan sikapnya. Intinya, dia menghormati proses hukum yang sedang berjalan. "Proses tersebut sepenuhnya berada dalam kewenangan aparat penegak hukum dan berjalan secara independen," ujarnya.
Namun begitu, di tengah situasi ini, dia punya prioritas lain yang tak kalah penting. "Prioritas kami adalah memastikan stabilitas pemerintahan tetap terjaga dan layanan publik tidak terganggu," tegas Farhan.
Langkah konkret pun diambil. Dia sudah menginstruksikan Sekretaris Daerah untuk memperketat koordinasi internal. Tujuannya jelas: agar semua perangkat daerah tetap bekerja normal, seperti biasa. Tak cuma itu, dia juga menyebut akan memperkuat reformasi birokrasi dan pengawasan dari dalam.
Farhan berusaha menarik garis pemisah yang tegas. Menurutnya, kasus hukum ini sama sekali tidak terkait dengan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari. Karena itu, dia punya harapan pada masyarakat.
Artikel Terkait
Gagasan Natal Bersama Menag Picu Polemik, Dikecam sebagai Penyimpangan Akidah
Dari Kelas ke Medan Perang: Kisah Soedirman, Guru Muhammadiyah yang Jadi Panglima
Wakil Wali Kota Bandung Tersandung Kasus Pemerasan Proyek
Warga Mimika Antusias Ikuti Bakti Kesehatan Gratis dari TNI AD