Di sisi lain, Gufroni melihat kondisi saat ini sebagai momentum untuk berpikir ulang. Bencana alam terjadi di berbagai tempat, dan eksploitasi tambang nikel, batu bara, dan lainnya sering dituding sebagai salah satu pemicu kerusakan yang luar biasa.
“Saya pikir Muhammadiyah secara lebih bijak untuk tidak memberikan permintaan atau apapun ke pemerintah terkait dengan masalah izin usaha pertambangan,” ujarnya.
Dia lalu menyimpulkan dengan nada sedikit sinis. “Jadi anggap saja Muhammadiyah kena korban ‘prank’ dari pemerintahan sebelumnya.”
Pernyataan itu ditutup dengan harapan agar kejadian ini menjadi pelajaran. “Demikian semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
[VIDEO]
Artikel Terkait
Gus Yahya Bantah Sahnya Rapat Pleno yang Tunjuk Pj Ketum PBNU
Penerima Nobel Perdamaian Absen di Oslo, Putri yang Menerima Medali
Dari Blandin Kakayo ke Mabes Polri: Perjuangan Vincen Kwipalo untuk Tanah Leluhur
Korban Kebakaran Terra Drone Resmi Teridentifikasi, 22 Nyawa Melayang