Di Ruang Iqbal, Istana Pakistan Aiwan-e-Sadr, suasana tampak khidmat Selasa (9/12) lalu. Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari, dengan didampingi Perdana Menteri Shehbaz, menyematkan sebuah bintang kehormatan langsung ke dada Prabowo Subianto. Momen itu adalah puncak dari sebuah upacara penganugerahan yang cukup meriah.
Penghargaan yang disematkan bukan sembarangan. Itu adalah Nishan-e-Pakistan, tanda jasa tertinggi yang bisa diberikan negara tersebut. Presiden Zardari menganugerahkannya atas nama Pemerintah Pakistan, sebagai bentuk apresiasi atas jasa besar Prabowo dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Demikian menurut keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden.
Menariknya, penghargaan ini punya sejarah panjang. Order of Pakistan, tempat Nishan-e-Pakistan bernaung, didirikan sejak 19 Maret 1957. Tak hanya untuk warga lokal, penghargaan bergengsi ini juga diberikan kepada tokoh-tokoh asing yang dinilai memberikan kontribusi penting, baik di tingkat nasional Pakistan maupun di panggung internasional.
Acara itu sendiri dihadiri banyak tamu penting. Para menteri dan anggota parlemen Pakistan memenuhi ruangan. Tak ketinggalan, sejumlah duta besar dari negara-negara sahabat juga hadir menyaksikan.
Dengan menerima penghargaan ini, Prabowo masuk dalam daftar elit penerima Nishan-e-Pakistan. Beberapa nama sebelumnya antara lain Raja Jordan Abdullah II, PM Malaysia Anwar Ibrahim, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah. Jadi, bisa dibilang ini adalah pengakuan tingkat tinggi dari Islamabad.
Artikel Terkait
Integritas Pemimpin: Kunci Kepercayaan Publik dan Masa Depan Bangsa
Kolong Tol Becakayu Disulap, Tiga Kecamatan Bahu-Membahu
Di Balik Lumpur, Warga Aceh Tamiang Bertahan dengan Uluran Tangan di Pinggir Jalan
Kemenko PM Puncaki Peringkat Integritas KPK, Cak Imin: Fondasi Pemberdayaan