Bantuan yang dibawa bukan main-main. Mulai dari kebutuhan pokok seperti 7 ton beras, ratusan kilogram minyak dan gula, mie instan, hingga barang-barang spesifik seperti pembalut wanita dan perlengkapan bayi. Juga ada donasi barang teknis: 5 unit Starlink, genset, lampu, 10.000 tablet vitamin, plus ratusan kaos dan seribu mukena.
Menurut Fadlilatul Taufany, ST, PhD, Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS, penyaluran akan difokuskan ke daerah yang aksesnya sulit dan bantuan masih minim. Sebut saja Aceh Tamiang, Pidie Jaya, dan Pameu di Aceh Tengah. Tim tak cuma bawa barang, tapi juga keahlian untuk instalasi air dan listrik darurat.
Pemberangkatan satgas ini dilakukan bertahap. Kloter pertama sudah berangkat, terdiri dari tenaga medis dan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) ITS. Menyusul kemudian, tim teknis yang akan mengirim peralatan berukuran besar. Mereka berkoordinasi ketat dengan pemerintah daerah dan relawan lokal agar bantuan cepat sampai ke pelosok.
Di sisi lain, bantuan datang dalam bentuk lain yang tak kalah penting. Para alumni Arsitektur ITS, misalnya, menyiapkan wakaf desain hunian untuk penyintas yang kehilangan rumah. Desainnya mengusung konsep hunian sementara yang bisa berkembang jadi tetap, disesuaikan dengan anggaran terbatas agar bisa dibangun cepat. Konsep serupa pernah mereka terapkan untuk korban di Lombok dan Semeru dulu.
Melihat semua gerak cepat ini, Rektor ITS menyampaikan apresiasi yang mendalam. Baginya, semangat 'advancing humanity' yang digaungkan kampus bukan sekadar slogan kosong. Ia harus terwujud dalam aksi nyata, dalam bantuan langsung yang meringankan beban saudara-saudara yang sedang ditimpa musibah.
Secara lebih luas, langkah-langkah konkret ini juga sejalan dengan upaya global mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs. Terutama poin tentang penghapusan kemiskinan, kehidupan sehat dan sejahtera, serta menciptakan komunitas yang berkelanjutan. Pada akhirnya, pemulihan masyarakat terdampak bencana harus didukung dari segala lini, dan ITS memilih untuk turun langsung.
Artikel Terkait
Hilirisasi Nikel: Pesta Laba untuk Jepang, Warisan Kerusakan untuk Rakyat
Pasukan PBB di Lebanon Kembali Jadi Sasaran Tembakan Israel
Bupati Lampung Tengah Ditangkap KPK, Status Hukum Segera Diumumkan
Pernikahan Beda Agama Berujung di Pengadilan Negeri, Ini Penjelasannya