Basmi Korupsi Atau Revolusi, Rizal Fadhillah: Tangkap Jokowi Dan Runtuhkan Oligarki
Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada 9 Desember kemarin, diwarnai pernyataan keras dari pengamat politik Rizal Fadhillah. Dalam sebuah artikelnya, ia tak sungkan menyoroti posisi Indonesia di mata dunia. Menurutnya, negeri ini punya 'calon' kuat untuk mewakili kategori koruptor kelas dunia.
"Kalau mau dilombakan, Indonesia pantas mengajukan Jokowi," ujar Rizal, Selasa (9/12/2025).
Ia merujuk pada gelar 'finalis' Person of the Year in Corruption yang disematkan Organization Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) akhir tahun lalu. Investigasi jaringan jurnalis internasional itu, kata dia, dibaca oleh 50 media independen di enam benua.
"Tentu kita tidak bangga. Malah malu betul. Kebobrokan negara kita ternyata terbaca jelas oleh komunitas global," tambahnya. Kerja sama dengan jurnal lokal disebut semakin menguatkan data temuan mereka.
Rizal lalu membeberkan peta korupsi dalam negeri. Ia menyebut Jokowi bagai 'raja korupsi' yang dikelilingi menteri-menteri terpidana. Namanya disebut: Eddy Prabowo (Gerindra), Idrus Marham (Golkar), Imam Nahrowi (PKB), Yasin Limpo (Nasdem), Johnny G Plate (Nasdem), dan Juliari Batubara (PDIP).
"Korupsi dipakai untuk mencengkeram partai politik. Sementara, kasusnya sendiri kebal hukum. KPK, Kejagung, dan Polri jadi pelindung sang maestro," tegas Rizal.
Menurut penelusurannya, jejak ini bisa dilacak jauh ke belakang. Dari masa kepemimpinan Jokowi di Surakarta, lalu Jakarta, hingga menjadi presiden. Ia mencontohkan pelepasan aset Hotel Maliyawan tanpa persetujuan DPRD yang menguntungkan dirinya dan pemilik PT Sritex. Lalu, ada duplikasi data dana pendidikan BPMKS dan proyek pengadaan bus Transjakarta yang disebut mengalirkan uang ke kantong gubernur saat itu.
Artikel Terkait
Skandal Proyek Tol Patimban: Dugaan Upeti hingga Material Ilegal Menguak
Ledakan Baterai Drone Hanguskan Gedung di Kemayoran, 17 Nyawa Melayang
Kleptokrasi dan Siklon: Dua Sisi Bencana yang Menggerogoti Pulau Emas
Kebakaran Mencekam di Kemayoran, 7 Nyawa Melayang