Rapat digelar Senin (8/12) lalu. Komisi X DPR duduk bersama dengan perwakilan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Fokusnya cuma satu: mengevaluasi dampak bencana banjir-longsor di Sumatera terhadap dunia perguruan tinggi. Bagaimana nasib kampus, mahasiswa, dan para dosen di sana?
My Esti, Wakil Ketua Komisi X, memimpin jalannya pertemuan. Sementara dari pihak Kemendikti Saintek, hadir Wamen Fauzan dan Stella Christie.
"Agenda raker hari ini tunggal, yaitu penjelasan mengenai pemetaan dampak bencana pada pendidikan terkhusus di bawah Dikti Saintek serta langkah yang sedang dan akan dilaksanakan,"
kata My Esti membuka pembicaraan.
Dia langsung menyodorkan data dari BNPB yang cukup mengerikan. Korban jiwa mencapai 916 orang, dengan 274 masih dinyatakan hilang dan 4.200 lainnya luka-luka. Di sektor pendidikan, kerusakan melanda 697 fasilitas. Belum lagi 1.300 fasilitas umum lainnya yang juga hancur.
Tapi, angka itu masih terlalu umum. Menurut My Esti, rinciannya masih gelap.
"Jumlah fasilitas pendidikan belum diketahui berapa jumlah perguruan tinggi yang mengalami kerusakan dan tingkat kerusakannya. Tentu kita harus bicara negeri dan swasta,"
tegasnya.
Artikel Terkait
Kasus KM 50 Dibawa ke Pengadilan Dunia, Rizieq Sebut 26 Pejabat Negara Dilaporkan ke ICC
Gotong Royong TNI-Pemadam Bersihkan RSUD Aceh Tamiang dari Sisa Banjir
BPN DIY Pastikan Sertifikat Tanah Mbah Tupon Akan Direbut Kembali
Hashim Djojohadikusumo Buka Suara: Komitmen Gerindra pada Disabilitas Sudah Ada Sejak Masih Partai Bocil