“Di atas hujannya besar, di sini kecil. Dulu tidak pernah seperti ini,” ujarnya.
Namun begitu, Taupik curiga ada faktor lain yang memperparah keadaan. Ia menyoroti perubahan fungsi lahan di kawasan atas yang menurutnya membuat air langsung meluncur deras ke bawah tanpa ada yang menahan.
“Sekarang banyak lahan dibebaskan dan dibiarkan, jadi air langsung turun,” tambahnya.
Data sementara menempatkan Lembah Curugan dan kolam ikannya sebagai lokasi yang paling parah terdampak. Kabar baiknya, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Meski begitu, kerugian material yang diderita dipastikan mencapai angka yang tidak sedikit. Pemandangan yang dulu asri kini tinggal kenangan, setidaknya untuk sementara waktu.
Artikel Terkait
Korban Tewas Banjir Bandang Sumatra Tembus 883 Jiwa, Ratusan Masih Hilang
Dari Pagan hingga Pita: Kisah Panjang dan Tips Menghias Pohon Natal
Sutoyo Abadi: Presiden Harus Berhenti Berpidato, Mulai Bertindak
Panglima TNI Serahkan Kunci Hunian Modern untuk 48 Keluarga Prajurit