“Kami menyampaikan apresiasi kepada Senat Akademik, para calon rektor, serta seluruh warga IPB atas dukungan terhadap proses yang telah berjalan tertib, transparan, dan sesuai ketentuan hukum,” paparnya lagi. Dukungan penuh dari MWA untuk proses transisi pun dijanjikan.
Lantas, apa visi sang rektor baru?
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Alim Setiawan memaparkan lima dimensi utama yang akan jadi kompas pengembangan IPB ke depan. Pertama, soal mutu. Baginya, tugas utama perguruan tinggi adalah menelurkan inovasi dan SDM unggul dengan employability tinggi.
Imbuhnya, menekankan dimensi kedua: inklusivitas.
Dimensi ketiga adalah relevansi. Setiap riset dan inovasi, tegasnya, harus selaras dengan program nasional, menguatkan kompetensi inti agromaritim IPB, serta link and match dengan kebutuhan riil industri dan masyarakat.
“Perguruan tinggi harus adaptif, termasuk IPB, karena kita menghadapi era AI. Future skill set harus kita dorong,” ujarnya mengenai dimensi keempat, yaitu adaptasi terhadap perubahan zaman. Ia berharap seluruh civitas akademika bisa menjadi global leader.
Terakhir, yang tak kalah penting adalah keberlanjutan dampak. “Tagline-nya adalah kampus berdampak. IPB University harus menjadi solusi atas persoalan masyarakat,” pungkas Dr. Alim. Targetnya jelas: kontribusi nyata bagi pencapaian SDGs dan ESG.
Pemilihan Dr. Alim Setiawan ini, pada akhirnya, lebih dari sekadar pergantian pejabat. Ini adalah sinyal kuat komitmen IPB University untuk menjaga stabilitas tata kelola dan terus mendorong kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dengan bekal pengalaman akademik dan manajerialnya yang mumpuni, harapannya besar: agenda transformasi menuju World Class University bisa berjalan mulus, dengan dampak yang semakin meluas bagi bangsa.
Artikel Terkait
Gempa 2,0 Magnitudo Guncang Cianjur Dini Hari, Getaran Terasa hingga Skala MMI III
Garda Depan Pasgat Resmi Dibangun di Papua
Prabowo Tegaskan: Penegakan Hukum Tak Pandang Bulu, Bisa Sentuh Kawan Sendiri
Prabowo di HUT Golkar: Rakyat Sudah Tahu, Mana yang Kerja, Mana yang Cuma Omon-omon