Puncak musim hujan diperkirakan bakal menghantam Sumatera Selatan mulai Desember 2025 nanti. Tapi, sampai sekarang, pemerintah provinsi setempat belum juga menetapkan status siaga darurat bencana. Gubernur Herman Deru bilang, penetapan status itu masih menunggu kabar terbaru dari BMKG.
“Kalau ada laporan cuaca ekstrem dari BMKG baru akan kita tetapkan tingkat provinsi,” kata Deru, Jumat (5/12/2025).
Jadi, semuanya tergantung pada peringatan resmi dari badan cuaca itu. Meski begitu, bukan berarti mereka hanya diam menunggu. Langkah antisipasi awal sudah digelar sejak pertengahan November lalu, dengan mengumpulkan seluruh bupati dan wali kota dalam sebuah apel siaga di Danau Ranau, OKU Selatan. Pertemuan itu intinya buat mengevaluasi kesiapan tiap daerah, terutama menghadapi ancaman banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang kerap datang bersamaan dengan hujan deras.
Nah, sementara provinsi masih bersikap hati-hati, tiga daerah ternyata sudah bergerak lebih cepat. Ogan Komering Ulu (OKU), Pagar Alam, dan Kota Prabumulih tak menunggu lama. Mereka sudah lebih dulu menetapkan status siaga darurat bencana di wilayah masing-masing.
Menurut Kepala BPBD Sumsel, M. Iqbal Alisyahbana, keputusan daerah-daerah ini penting untuk mempercepat respons dan memangkas risiko kerugian jika bencana benar-benar terjadi.
“OKU lebih dulu menetapkan, sekarang Pagar Alam dan Prabumulih juga sudah siaga,” jelas Iqbal.
Artikel Terkait
Ibu Terpidana Suap Hakim Akhirnya Dieksekusi ke Lapas Pondok Bambu
Cek Rp 3 Miliar untuk Mahar, Kakek Pacitan Berakhir di Tahanan
Jenazah WNI Korban Kebakaran Hong Kong Terganjal Regulasi Setempat
DPR Soroti Penanganan Bencana Sumatera: Bantuan Harus Merata, BBM Jangan Langka