Dia menegaskan, AI ini punya tujuan spesifik dan berbeda dari produk komersial macam ChatGPT. Basis pengetahuannya terbatas pada data internal kampus soal akademik, administrasi, kemahasiswaan. Data pribadi, kata dia, tidak dimuat.
"Saat ini, UGM telah melakukan peluncuran awal (soft launching) LISA untuk mulai dimanfaatkan publik sambil terus dikembangkan," jelas Made Andi.
Namun begitu, dia mengakui ada kesalahan. Menurutnya, jawaban LISA tentang status kelulusan Jokowi tidak akurat dan bahkan terlihat kontradiktif. "LISA menyatakan Joko Widodo bukan alumni tetapi juga menyatakan bahwa beliau menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM. Di sini terlihat informasi kedua ini membantah informasi pertama," paparnya.
Inkonsistensi itu, baginya, justru jadi penegasan. Pertama, LISA memang tidak dirancang untuk menjawab pertanyaan tentang kelulusan seseorang. Kedua, ini bukti bahwa sistem AI tersebut masih dalam tahap belajar.
Di sisi lain, UGM pun kembali menegaskan posisinya dengan sangat jelas. Mereka menyatakan bahwa informasi dari LISA itu keliru.
Joko Widodo adalah alumni yang lulus dari UGM. Titik.
Artikel Terkait
Di Balik Reruntuhan Banjir Aceh, Luka Batin yang Mengintai
Bupati Aceh Selatan Diterjang Badai Kritik Usai Foto Umrah Saat Banjir Melanda
Musibah Bukan Kebetulan: Ketika Sains Membaca Skedul Alam yang Tertulis
Buronan Pembunuh Pengusaha Kerupuk Ditangkap Usai Bersembunyi di Masjid-masjid