Banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat ternyata juga berdampak pada sejumlah lembaga pendidikan di bawah Nahdlatul Ulama. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab disapa Gus Yahya.
“Di daerah-daerah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat itu jelas ada sejumlah unit atau lembaga-lembaga NU yang terdampak,” katanya saat berbincang dengan para wartawan di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu lalu.
“Pesantren-pesantren di Bireuen dan daerah lain yang juga terdampak,” tambah Gus Yahya.
Kondisinya memang cukup memprihatinkan. Korban jiwa, menurutnya, jumlahnya tidak sedikit. Bahkan, masih banyak korban yang hingga kini belum ditemukan. Akses transportasi ke beberapa lokasi benar-benar terputus ini yang kemudian mempersulit upaya evakuasi dan pengiriman bantuan logistik.
Menghadapi kendala itu, PBNU tak cuma berkoordinasi dengan pengurus di titik bencana. Mereka juga menjalin komunikasi dengan wilayah-wilayah di sekitarnya. Tujuannya sederhana: membuka jalur alternatif.
“Apabila sulit menjangkau langsung daerah terjadinya bencana itu, ini bisa diakses melalui daerah-daerah terdekat yang masih mungkin,” jelas Gus Yahya.
Artikel Terkait
Tito Karnavian: Daerah Diminta Gotong Royong Salurkan Hibah untuk Penanganan Bencana
Prabowo Diharapkan Buka Puncak Hari Antikorupsi Sedunia di Jogja
Starlink Satukan Kembali Desa Terisolasi Pasca Banjir Aceh
Dari Penolakan ke Barista: Kisah Akbar dan Kopi Tutur Rasa yang Pecah Batas