Di sisi lain, kendala komunikasi karena jaringan seluler yang putus juga jadi masalah serius. Untuk mengatasinya, PBNU membangun posko virtual. Posko ini berfungsi sebagai pusat komunikasi antara struktur NU dan relawan yang turun langsung ke lapangan.
Tak hanya itu, Task Force bencana PBNU disebutkan sudah terhubung dengan lembaga penanganan bencana, baik di daerah maupun di pusat seperti BNPB. Mereka bahkan sedang menjajaki kontak dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, untuk memperluas jaringan dukungan.
Di tengah situasi yang masih mencemaskan ini, Gus Yahya pun mengajak seluruh jajaran NU untuk tak henti berdoa. Ia meminta agar pengurus, kader, pesantren, dan komunitas NU di mana pun menggelar istigasah secara rutin.
“Saya mengajak untuk menggerakkan istigasah secara bersama-sama, secara rutin untuk memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sehingga kita semua segera dikaruniai kelapangan dalam menjalani kehidupan sebagai masyarakat yang berdaulat,” ajaknya.
Upaya tanggap darurat terus digeber, sementara doa-doa dipanjatkan. Harapannya, bantuan bisa segera sampai dan kondisi segera membaik.
Artikel Terkait
Akses Darat Mulai Pulih, Operasi Udara Dipercepat untuk Bantu Korban Aceh
Tim Medis Beraksi di Tengah Reruntuhan Batu Busuk, Korban Banjir Bandang Tembus 800 Jiwa
Tito Karnavian: Daerah Diminta Gotong Royong Salurkan Hibah untuk Penanganan Bencana
Prabowo Diharapkan Buka Puncak Hari Antikorupsi Sedunia di Jogja