"Kita suplai BBM-nya, sepuluh jeriken, untuk tembus ke sana dari Aceh Tamiang," sambung Iskandar, menjelaskan upaya mereka memastikan transportasi itu bisa berjalan.
Kini, setelah akses mulai terbuka, fokus bergeser ke pemulihan. Iskandar berencana membersihkan lumpur dan memperbaiki jalan yang putus. Tujuannya jelas: agar distribusi logistik bisa lebih lancar dan merata ke semua titik.
"Insya Allah, kalau 2-3 hari lagi saya bersihkan lumpur dan jalan yang putus dengan bantuan alat berat yang saya kerahkan dari warga setempat sudah tembus ke Julok, maka saya akan berangkat ke Julok lagi," katanya dengan penuh tekad.
Di balik upaya pemulihan yang mulai membuahkan hasil, duka masih menyelimuti. Data terbaru yang diungkapkan Iskandar menyebutkan, korban jiwa di Aceh Timur mencapai 30 orang. Ia sendiri sempat turun ke lokasi bencana dan menyaksikan langsung kondisi yang memilukan lumpur di beberapa tempat bahkan setinggi leher orang dewasa.
Artikel Terkait
Mendagri Tito Karnavian: Geopark Bukan Cuma Batu, Tapi Mesin Ekonomi Daerah
Modus Paryatin Terbongkar: Rekrut WNI Penganggur di Kamboja untuk Jaringan Narkoba Global
Akademisi Soroti Warna Materai Hijau di Ijazah Jokowi: Saya Meyakini Itu Palsu
Zulhas Dituding Picu Bencana Sumatera, Aktivis 98 Malah Angkat Bicara