Menurut Dody, kondisi ini jelas menghambat distribusi bantuan logistik yang sangat dibutuhkan warga. Itulah mengapa, untuk beberapa hari ke depan, konsentrasi terbesar akan diarahkan pada perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak. Dengan begitu, jalur pasokan bisa segera berfungsi normal.
“Kita sekarang hari ini fokusnya jalan jembatan dulu, karena dengan begitu alur logistik bisa (dilalui),” jelasnya.
Ia menggambarkan situasi yang cukup mendesak di lapangan. Warga yang terisolasi mulai kesulitan, bahkan untuk urusan dasar seperti memasak. Stok beras dilaporkan kian menipis.
“Masyarakat sudah beberapa hari enggak bisa, masak nasi segala macam, kan beras sudah mulai menipis tuh. Jadi itu dulu, kita fokusnya di sini dulu beberapa hari ini,” pungkas Dody, menggambarkan urgensi dari pekerjaan timnya.
Artikel Terkait
Gaji Petugas Sapu Asal China di Morowali Tembus Rp18 Juta, Pekerja Lokal Meradang
Kompensasi Rp1,7 Miliar untuk Keluarga Korban Kebakaran Apartemen Pekerja Migran di Hong Kong
Menteri Lingkungan Hidup Buka Suara: 43 Ribu Hektar Hutan Sumatera Lenyap Picu Banjir Bandang
Satelit Tangkap Lanskap Hancur Usai Banjir Bandang Melumat Sumatera