Di sisi lain, pesan yang terus ditekankannya adalah soal kebersamaan. Negara, ia tegaskan, harus hadir di saat rakyat paling membutuhkan.
Kunjungan ke Padang Pariaman itu adalah titik akhir dari rangkaian agenda kerja presiden hari itu. Sejak pagi, ia sudah blusukan mulai dari Tapanuli Tengah, lalu ke Aceh Tenggara. Di lokasi terakhir ini, rombongan presiden bertambah dengan hadirnya Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Panglima TNI Agus Subiyanto, Gubernur Sumbar Mahyeldi beserta wakilnya Vasco Ruseimy, Bupati Jhon Kenedy Aziz, dan anggota DPR RI Andre Rosiade.
Di balik kunjungan itu, upaya penanganan terus digenjot. Kementerian Sosial, misalnya, masih memperkuat dukungan untuk korban banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Angkanya cukup besar. Total dukungan yang digelontorkan Kemensos sudah nyaris Rp 21,4 miliar. Rinciannya, sekitar Rp 14,7 miliar untuk logistik bufferstock dan Rp 6,7 miliar untuk bahan natura dapur umum.
Khusus untuk Sumatera Barat, bantuan yang disalurkan mencapai Rp 5,2 miliar. Isinya beragam, mulai dari makanan siap saji, beras, perlengkapan keluarga, kasur, selimut, hingga tenda. Layanan dapur umum tersebar di empat wilayah: Kota Padang, Padang Pariaman, Pasaman Barat, dan Pesisir Selatan. Untuk mengoordinasikan semuanya, 187 relawan Tagana dikerahkan langsung ke lapangan. Mereka yang memastikan bantuan itu benar-benar sampai.
Artikel Terkait
Logistik Diterjunkan dari Langit untuk Korban Bencana Tapanuli Utara
KPK Panggil Ridwan Kamil, Telusuri Mobil Mercy dan Aliran Dana Iklan BJB
Gugatan Dokumen Ijazah Gibran Mentok di Klaim Rahasia Negara
Di Balik Klaim Swasembada, Indonesia Masih Impor Ratusan Ribu Ton Beras