Di sisi lain, operasi ini tidak sederhana. Para prajurit di darat harus berkoordinasi ketat dengan kru penerbang. Mereka mencari titik aman untuk menurunkan paket bantuan, memastikan semuanya berjalan lancar tanpa membahayakan warga yang menunggu di bawah.
Isi bantuan itu sendiri berupa barang-barang pokok: beras, mi instan, minyak goreng, dan tentu saja, air bersih yang sangat krusial. Tak ketinggalan perlengkapan darurat lain. Bagi warga yang melihat helikopter mendarat, kehadiran mesin besi itu mungkin terasa seperti simbol bahwa negara hadir di saat mereka paling membutuhkan.
Kapendam menegaskan, upaya ini akan terus berlanjut.
"Kodam I/BB berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BPBD, dan instansi terkait untuk memastikan bantuan tersalurkan dengan cepat serta mendukung percepatan pemulihan kawasan," tambahnya.
Intinya, distribusi bantuan akan terus disesuaikan dengan kondisi lapangan yang bisa berubah setiap saat. Tantangan masih panjang, tapi setidaknya hari ini, bantuan sudah mulai mengalir.
Artikel Terkait
Relawan Tempuh Perjalanan Lima Jam ke Riau Demi BBM untuk Korban Bencana Tapsel
Presiden Prabowo Blusukan ke Pengungsian Padang Pariaman, Tegaskan Bantuan Tak Boleh Tersendat
Kotak Plastik dan Tas Sekolah: Kisah Anak-Anak Gaza yang Terpaksa Menjadi Tulang Punggung
Langit Jabar Guncang: Lebih dari Satu Juta Sambaran Petir dalam Sebulan